Tim Jurnalistik MA Mathalibul Huda

Tim Jurnalistik MA Mathalibul Huda Mlonggo tahun 2013.

Waka. Humas beri arahan bagi PMR

Drs. Kriswiyoso, Waka.Humas memberikan arahan dan tugas bagi Palang Merah Remaja (PMR) dalam acara jalan sehat pada peringatan tahun baru Hijriyah.

MA Mathalibul Huda Peringati Tahun Baru hijriyah 1435H

Kepala Madrasah, Drs.H. Sugiwanto, MM melepas rombongan jalan sehat pada peringatan tahun baru hijriyah 1 muharram 1435 H di halaman kampus MALIDA (05/11/2013).

Jurnalistik gelar Pelatihan Dasar Jurnalistik

Syaiful Mustaqim, Kontributor NU Online sedang memberikan paparan materi teknik reportase pada Pelatihan Dasar Jurnalstik (11/10/2013).

Kunjungan Jurnalistik Malida ke Suara Merdeka

Anggota Jurnalistik MA Mathalibul Huda berpose bersama di depan kantor suara merdeka, Jl. Kaligawe Semarang (18/10/2013).

Thursday, March 10, 2016

artikel

GERAKAN REVOLUSI MENTAL
Oleh : Nasyatal Ula Hawa Hazuwa
Revolusi mental merupakan gerakan seluruh rakyat Indonesia bersama pemerintah sebagai pelopor, untuk memperbaiki karakter bangsa menjadi Indonesia yang lebih baik. Telah kita ketahui bahwasanya baru baru ini di Negara kita banyak permasalahan yang terjadi mengenai Revolusi mental itu sendiri mulai dari rakusnya pejabat yang memperkaya dirinya sendiri, banyaknya pelanggaran HAM, hingga perilaku sehari-hari di dalam kehidupan bermasyarakat seperi, kurang peduli terhadap hak dan kesulitan orang lain, tidak mau antre, tidak mau menjaga kebersihan atau bahkan menganggap pemerintah kurang memperhatikan rakyat padahal tidak mudah membangun suatu Negara yang adil dan makmur.
Namun, dengan adanya gerakan nasional revolusi mental ini, harapan presiden kita Joko Widodo dapat terealisasikan jika semua masyarakat mau ikut andil dalam pembangunan jiwa yang merdeka, maksudnya di sini adalah bebas dari pengaruh budaya atau pemikiran luar yang akan merubah atau mengancam ideology maupun social budaya masyarakat. Sebenarnya perilaku dapat diubah dengan mental dan karakter dapat dibangun dengan kemauan dan kesungguhan, yang demikian itu butuh kesinambungan antara manusia dengan kemauan juga moralnya.
Revolusi mental bukanlah pilihan, tetapi suatu keharusan bagi bangsa kita agar kita dapat berdiri sendiri atau mandiri, bahkan sejajar dengan bangsa bangsa lainnya yang sudah maju. Maka tidak salah jika presiden Joko Widodo memperingatkan kembali perihal revolosi mental yang pernah diungkapkan oleh presiden Soekarno pada pidatonya di hari kemerdekaan Negara kita tahun 1956 yang berbunyi, “Revolusi mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru yang berhati putih berkemauan baja bersemangat elang rajawali berjiwa api yang menyala nyala.”
Dalam membangun jiwa yang merdeka membutuhkan rasa welas asih, pantang menyerah, dan selalu bersemangat menjalankan kebaikan untuk kehidupan yang akan datang agar kita mampu merubah cara pandang, pikiran, sikap, maupun perilaku kita dalam menanggapi kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi dan hal hal yang bersifat modern lainnya, sehingga Indonesia kita menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan Negara Negara maju lainnya
“Cintailah negrerimu sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri maka bangunlah negerimu sebagaimana kamu mengejar cita citamu untuk keselarasan kehidupanmu di masa yang akan datang Salam revolusi mental.”

REBANA MODERN MAMALIDA

MELATIH MENTAL, REBANA MODERN LAKSANAKAN LATIHAN RUTINAN DI HALAMAN MADRASAH

(Ahad, 21 Februari), grup rebana Malida melaksanakan latihan rutinan mingguan dengan cara yang berbeda dari biasanya (in the door). Latihan pada hari tersebut berada di halaman madrasah tepatnya di depan kelas X IIS 1. Hal tersebut dilakukan agar dapat melatih mental para personil rebana yang terdiri dari 8 vokalis, 2 pemegang orjen, satu bass, 3 ketipung, satu gitaris, dan yang terakhir seorang drummer. Latihan tersebut dimulai dari pukul dua siang setelah KBM selesai sampai kurang lebih pukul 4 sore dengan didampingi oleh pelatih dari desa Blebak, Bapak Eko Handayani dan Bapak Drs. Sutarlim sendiri.
Drs. Sutarlim mengatakan bahwa persiapan latihan out door tersebut disiapkan oleh para personil rebana modern atas usul beliau dan izin dari kepala madrasah. “Latihan hari ini saya adakan untuk melatih mental para personil, juga sekalian sebagai tambahan nilai ekstrakulikuler di rapot nanti,” ujar Drs. Sutarlim. Beliau juga mengatakan bahwa latihan tidak berhubungan dengan persiapan lomba ataupun sebagainya, hanya melatih mental para personil agar terbiasa tampil di muka umum. Harapan beliau semoga ekstra rebana modern lebih memiliki daya eksistensi untuk ke depannya agar dapat membawa nama baik MA Mathalibul Huda Mlonggo.
reporter : Nasyatal Ula Hawa Hazuwa (XI MIIA 1), Nurul Mufidah (XI MIIA 1)

puisi

Mental Tanah
Oleh : Nita Syifaur Rohmah
Ku lihat negeriku penuh kegelapan
Lihatlah!!
Para pejabat merampas hak
Mengabaikan rongrongan kewajibannya
Pemuda tak gencar bunuh diri
Dan ratusan kawanan mati hati
Ya, merekalah
Tikus-tikus negeri
Pemimpin tak berbakti

Seberapa lagi negeri ini terpijak

Oleh para mental tanah yang tak beramah

cerpen

JIHADKU, BERHIJAB
Oleh : Rahma Alifah
“Maya, kamu cantik,” celetuk Mirna di suatu pagi.
“Ah, bisa aja kamu Mir. Setiap hari penampilanku kan memang begini,” ucapnya tersipu.
“Beneran kok,” tekan Mirna sekali lagi, terkagum-kagum ia dengan kecantikan temannya sendiri. “Kamu tampak berbeda, bukan karena penampilan kamu, tapi… hati kamu,” ocehnya sekali lagi.
Maya bingung dengan apa yang dimaksudkan oleh teman sekaligus sahabatnya itu, sebegitu cantikkah dirinya hingga temannya sendiri sampai terpegun-pegun karenanya? Ya, dia memang sudah berpenampilan ‘indah’ sejak kecil lagi. Ibunya selalu mengatakan, ‘keindahan bukan berasal dari luar tetapi harus dari dalam’ itulah mengapa ia selalu berpakaian bak permen yang terbungkus rapi, tanpa sedikitpun celah yang mampu menarik semut merayap, hinggap apalagi sampai menghisap.
Dulu ia tak mengerti sedikit pun tentang keindahan yang dikatakan oleh ibunya, berkali-kali hatinya melarikan diri dari ribuan nasehat ibunya dan sedikit pun ia tak mengambil berat tentang ‘keindahan’ itu. Yang ia tahu hanyalah nyaman terbuka, tak perlu merasa sesak dengan semua hal tentang ‘keindahan’ itu.
“Maya!!! Ye.., malah melamun,” kata Mirna geram. Ia sudah banyak berkata, eh, yang diajak berkata malah terbang melayang bersama angan.
“Hehehe, sorry Mir,” senggihnya tak berkesudahan. Ternyata ia sudah berangan jauh. Tak sedikit pun kata Mirna yang masuk dalam otaknya, hanya puing-puing yang samar-samar melesat tanpa sanggup menerobos daun telinganya.
“Kapan ya aku dapat hidayah seperti kamu, sepertinya itu sangat luar biasa sulit buatku. Sudah beberapa kali aku mencoba tapi selalu saja aku merasa nggak nyaman,” keluh Mirna kemudian.
Maya tersenyum. “Aku juga tengah belajar Mirna, lihatlah mataku, apakah mataku memperlihatkan kesedihan?”
Mirna menggeleng, “Kenapa dengan matamu?” tanyanya seperti orang dungu.
“Ya, karena aku yakin. Dan keyakinan itu ada di sini, di hati kita, Mirna. Selama kita yakin pada hidayah Allah yang selalu bersama dan melindungi kita, maka kita telah menemukan jalan memperoleh hidayah Allah itu sendiri. Awalnya memang sangat berat Mirna, seperti halnya kamu, aku dulu pun pakai-lepas tunggang langgang. Tapi, karena keyakinanku yang terus aku pupuk hingga akhirnya keputusanku bulat, dan beginilah aku dengan hijabku,” jelasnya dengan hati terbuka. Ia tahu sahabatnya seorang yang baik hati, namun hatinya saja yang belum tersentuh untuk menjalankan kewajibannya yang satu itu.
“Tapi Maya…,”
“Syuh.., tak ada tapi. Kenyaman akan tercipta bersama jalannya waktu, yang penting kita yakin,” tekan Maya meyakinkan sahabatnya.
Mirna diam sejenak memikirkan kata-kata Maya, kemudian ia tersenyum manis, “Kamu benar Maya, aku mau berjihad. Jihadku dengan berhijab. Karena berawal dari itu, aku terhindar dari apa yang dapat menjahilkanku. Aku mau Maya, aku mau. Please, bimbing aku,” ucapnya berbinar-binar.

Maya tersenyum lebar, akhirnya hati sahabatnya terbuka untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslimah sejati, “Alhamdulillah, insyaAllah Mir, kita belajar membimbing diri kita bersama-sama. Kita berada di jalan Allah. InsyaAllah, Allah akan membimbing kita,” tuturnya ikhlas dari hati. Ia sangat bersyukur, akhirnya ada satu lagi hamba Allah yang terbuka pintu hatinya setelah dirinya.

TIPS MENUMBUHKAM MOTIVASI BELAJAR SISWA

TIPS MENUMBUHKAM MOTIVASI BELAJAR SISWA

            Dalam kehidupan pendidikan tentunya tak lepas dari kata “usaha”. Namun, adakalanya seorang siswa berada dalam keadaan jenuh dan bosan terhadap kewajiban yang diembannya yaitu belajar. Dari kejenuhan tersebut banyak sekali dampak negatif yang tersirat maupun tersurat. Bisa jadi seorang siswa akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, malas dalam belajar, hasil belajar menurun, tidak naik kelas, bahkan dapat mempengaruhi kesehatannya.
            Menurunnya semangat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti, frustasi, materi terlalu mudah/sulit, bosan dengan sistem pembelajaran di sekolah, bosan dengan gurunya, dorongan dunia maya, dan dari segi pergaulannya. Maka dari itu motivasi belajar mmerupakan salah satu hal penting untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Nah, beberapa hal yang dapat dilakukan siswa untuk menumbuhkan motivasi belajar yaitu :
  1. Temukan suatu hal yang dapat memunculkan semangat belajarmu. Seperti, orang tua, sahabat, teman dekat, peringkat dll.
  2. Tumbuhkanlah rasa percaya diri bahwa kalian bisa menjadi juara kelas.
  3. Jangan takut bersaing dengan teman-teman kalian yang pandai. Karena pada dasarnya semua orang sama, yang berbeda hanyalah usahanya.
  4. Ciptakanlah rasa ingin mencapai cita-cita setinggi mungkin untuk kehidupan kalian kelak.
  5. Tanamkan dalam jiwa kalian bahwa “aku bisa dan Aku Mampu” dengan kepercayaan yang penuh.
  6. Lakukan cara belajar yang setidaknya dapat menumbuhkan semangat belajar kalian.
  7. Cobalah menonton video-video yang dapat meningkatkan motivasi belajar kaliandi youtube ataupun media lain.
Jadi teman-teman, gak ada yang salah buat belajar, itu buat menambah pengalaman kok. Hilangkan semua pikiran NEGATIF dalam diri kalian, kejarlah IMPIAN dan RAIH kesuksesan. Karena kunci sukses sebenarnya ada dalam DIRI dan PIKIRAN kalian. Jika kalian berpikir SUKSES , maka kesuksesan akan menghampiri kalian.

Wednesday, March 9, 2016

puisi

Harapan Negeriku
Oleh Veranica Lani Octavia (XI MIIA 2)

Saat langit mulai menggelap
Saat bulan mulai terbangun
Ditemani berjuta - juta bintang
Juga semilir angin penyejuk

Kupikir...itu pertanda
Yang mengantarku ke ruang kosong
Ke ruang yang hampa
Dan penuh kesunyian

Kulihat secarik kertas putih
Ditemani sebuah pena merah
Seakan meminta tuk didekati
Hingga kutulisi dengan kata - kata

"Revolusi mental"
Revolusi berarti perubahan
Mental berarti karakter diri
Lalu, sudahkah negeri ini mengalami perubahan?

Lihatlah ke sekelilingmu!
Hak tak kami dapatkan
Kewajiban tak mereka laksanakan
Kebenaran telah tertutup oleh kekuasaan

Untuk itu...
Marilah ajak mereka melihat
Agar mereka tahu
Bagaimana sebenarnya negeri ini

Ayolah...lihatlah kami
Kami ingin mewujudkan keluhan
Agar revolusi mental jadi nyata
Tak sekedar kata - kata

Negeriku...
Bak kertas putih nan bersih
Namun kini telah usang
Dan tak dipedulikan lagi

Negeriku sayang...
Negeriku malang...
Namun kau tetap negeri tercinta
Negeri yang kusinggahi sejak lahir

Biar ku bantu bersihkan
Kan kutiup debu yang menempel
Agar kertas kembali putih nan bersih

Seperti negeri yang kita harapkan

Buletin Tanda edisi Maret 2016

Buletin Tanda edisi Maret 2016 bertajuk REVOLUSI MENTAL

PEMBENTUKAN REVOLUSI MENTAL, KEMBALI BERSINAR DI SEKOLAH-SEKOLAH


REVOLUSI MENTAL, KEMBALI BERSINAR DI MALIDA
MA Mathalibul Huda Mlonggo kembali memperkenalkan revolusi mental bagi para pelajar, gerakan ini dilakukan untuk membentuk moral yang baik dan membangun karakter yang tangguh dari dalam jiwa. Gerakan revolusi mental ini sebenarnya sudah lama diterapkan di MA MALIDA akan tetapi baru melejit pada tahun ini, semisalnya ekstra madding dan OSIS yang baru-baru ini menghebohkan perihal revolusi mental itu sendiri.
Menurut Muhammad Lutfi Azmal selaku wakil ketua OSIS MAMALIDA bahwa, “Revolusi mental adalah perubahan mental seseorang untuk menjadi lebih baik, dalam mensukseskan pembentukan revolusi mental perlu adanya konsultasi antara OSIS dengan pengurus ekstra lain,” ujarnya dengan keyakinan yang mantap. Ia juga telah merencanakan kegiatan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) terhadap seluruh pengurus ekstra dan pengurus kelas guna mewujudkan inti dari revolusi mental itu sendiri. Maka ia berharap agar partisipasi siswa ada bersama, karena dalam sebuah lingkup organisasi sekolah yang dapat mempengaruhi adalah teman dan pemimpinnya. Maka sangat penting partisipasi siswa-siswi dalam mewujudkan sekolah yang berkarakter dan perperilaku yang mulia.
reporter : Veranicalani Oktavia (XI MIIA 1), Ayu Widiyastutik (XI MIIA 1), Nita (XI MIIA 1),